Jumat, 06 November 2015

"Kebahagiaan menurut Sebagian Mahasiswa"



Sistem sekularisme-kapitalisme busuk "sampah" yg di import dari barat telah membuat segalanya menjadi mencret. Banyak orang yang menjadi korban, termasuk Mahasiswa, Mahasiswa kini disibukan dengan tugas-tugas akademik, cenderung apatis, individualis, a-sosial, dan hedonis.‪#‎FaktaMahasiswa‬
  • Kurikulum pendidikan hasil buatan sistem sekuler-kapitalis membuat paradigma dan pemikiran mahasiswa menjadi dangkal, tumpul, dan mandul. Pendidikan saat ini diarahkan hanya untuk bagaimana mencetak dan menghasilkan para mahasiswa yg sukses dan profesional guna memenuhi kebutuhan industri, mendukung dan memperkuat cengkraman kapitalis dinegeri ini. Akibatnya SDA negeri ini habis dirampoknya para kapitalis asing itu.

Hasilnya, mereka para mahasiswa memandang bahwa kebahagiaan terletak pada banyaknya materi, harta yg banyak, rumah yg mewah, mobil yg mewah, pasangan yg cantik dan tampan, berprestasi, ketenaran, gelar, popularitas, dapat bekerja diperusahaan asing, dapat membeli smartphone keluaran terbaru, dan lain sebagainya.
Sebagaimana menurut mereka para kapitalis dalam mendefinisikan Kebahagiaan. Padahal sejatinya, kebahagiaan itu adalah sesuatu yang relatif. Tapi sepertinya sistem sekuler-kapitalis menolak anggapan seperti itu. Bagi mereka (para kapitalis) & orang-orang "Mahasiswa" yg sudah kena racun pemikiran mereka, kebahagiaan adalah sesuatu yg tetap, mutlak, dan tidak relatif.
  • Liat aja iklan-iklan di TV. Iklan shampo menggambarkan bahwa betapa bahagianya perempuan jika memiliki rambut yang lurus. Iklan sabun mandi juga begitu. Betapa bahagianya kita jika memiliki kulit putih nan mulus seperti pualam. Padahal kan enggak begitu. Kebahagiaan tidak terletak di situ. Begitu juga dengan iklan mobil, hand phone, motor, dan sebagainya, yang selalu membuat kita berfikir betapa bahagianya kita jika bisa memiliki itu semua.

Namun, benarkah ini adalah sebuah kebahagiaan? Kebahagiaan yang dapat menenangkan dan menentramkan hati, memuaskan akal, dan sesuai fitrah manusia.
Padahal kita tahu semua yang senang tak sama dengan bahagia, yang bertumpuk dan banyak belum tentu menenangkan
Tapi bagi yang berpikir dan memahami, dan meyakini adanya kehidupan setelah mati, semua yang fana itu hanya menyenangkan, sedangkan bahagia itu soal lain
Bahagia adalah tentang menemukan Tuhan yang benar, 
menikmati beribadah pada-Nya, merasakan manisnya beriman pada-Nya, dan indahnya pengorbanan di jalan-Nya.
Bagi dia seorang muslim, disinilah kisah bahagia bermula....
Mari kenali Islam agar masa depan kita tak mengenal kelam. Pahami Islam agar hidup kita penuh kecemerlangan.
  • Program ini memudahkan para mahasiswa untuk dapat menambah Tsaqofah Islam (Pemahaman Islam) untuk menjadi bekal dalam mengarungi perjuangan hidup. Masa muda mesti produkrif. Salah satu hal yg produktif adalah mengkaji Islam. Bagaimana mungkin kita bisa menjadi muslim sejati kalau kita tak kenal Islam.
  •  Bagaimana mungkin kita bisa beramal, sedangkan kita tak tahu mesti bagaimana dan seperti apa dalam beramal. Yuk mengkaji tsaqafah Islam agar masa depan penuh kegemilangan. Luruskan niat, kokohkan hati, dan bulatkan tekad untuk bersama mengkaji Islam...

Agar ngampus tak sekadar status, ‪#‎YukNgaji‬ | Bikin Ngaji Gak Malas Lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar